Diskon!

Kaedah Menafsirkan Al-qur’an

Rp 15.750

Stok habis, hubungi CS untuk pemesanan

SKU: 003408 Kategori:
Klick to share

Deskripsi

Buku ini menerangkan bagaimana kita menafsirkan Al-Qur’an dengan benar, dimana setiap bidang keilmuan memiliki ushul atau kaedah-kaedah yang berfungsi sebagai pembantu untuk memahami ilmu tersebut sehingga pemahaman keilmuannya terbangun di atas pondasi yang kokoh dan kuat.
Dan bidang keilmuan yang paling mulia adalah ilmu tafsir yang menerangkan dan menjelaskan makna-makna kalam Allah, risalah ini singkat dan jelas namun mudah untuk dipelajari oleh para pemula dan lainnya.

Jika kita mengetahui kaedah-kaedahnya yang benar dalam menafsirkan Al-Qur’an maka kita akan terhindarkan dari menafsirkan Al-Qur’an dengan ra’yu atau hawa nafsu, sehingga penting sekali buku ini untuk dikaji dan dipelajari.

Secara ringkas, isi buku ini adalah sebagai berikut:

A. Al-Qur’an Al-Karim

Kapan permulaan turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam dan siapa malaikat yang
membawa wahyu beliau.
Ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan.
Turunnya ayat ada dua macam: Sababi dan Ibtidai
Ayat-ayat Al-Qur’an ada yang makkiyyah dan ada yang madaniyyah, penjelasan tentang hikmah diturunkannya Al-Qur’an
secara berangsur-angsur, dan urutan-urutan dalam Al-Qur’an.
Penulisan Al-Qur’an dan pemeliharaannya pada masa Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam
Pengumpulan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar dan ‘Utsman -Rodliallohu anhum-
A. Tafsir

Makna tafsir secara bahasa dan istilah, penjelasan tentang hukumnya, dan manfaat ilmu tafsir.
Kewajiban bagi seorang muslim dalam menafsirkan Al-Qur’an.
Sumber rujukan’ dalam menafsirkan Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
Kalamullah, yaitu berfungsi sebagai penafsir Al-Qur’an dengan Al-Qur’an.
Sunnah Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam , karena Rasulullah adalah penyampai risalah dari Alloh Azza wa
Jalla dan orang yang paling mengetahui makna dan maksud firman Allah yang disebutkan di dalam Kitab-Nya
Perkataan shahabat -rodliallohu anhum- , terutama shahabat yang memiliki ilmu dan perhatian tentang tafsir, karena Al-Qur’an turun dengan bahasa mereka di masa mereka pula.
Perkataan para kibar tabi’in (tabi’in senior) yanj memiliki perhatian untuk mengambil tafsir, para shahabat.
Konsekuensi dari kata-kata berupa makna menurut syariat atau bahasa, sesuai konteks kalimat. Jika makna syar’i dan makna lughah berbeda, maka yang diambil adalah makna syar’I kecuali bila ada dalil yang lebih menguat. makna
lughawi.
Ikhtilaf (perbedaan) yang terdapat dalam ta yang ma’tsur (nukilan dari riwayat).
Penterjemahan Al-Qur’an, meliputi definisi, pembagian, dan hukum setiap bagiannya.
C. Biografi singkat lima orang ulama terkenal dalam bidang tafsir, di antaranya tiga orang shahabat dan dua orang
tabi’in.
B. Pembagian Al-Qur’an dari sisi al-ihkam (jelas) dan at-tasyabuh (samar).

E. Sikap orang-orang yang kokoh ilmunya dan sikap orang-orang yang condong pada kesesatan trhadap ayat-ayat
mutasyablhat.

F. Ayat-ayat mutasyabihat ada dua macam. hakiki dan nisbi.

G. Hikmah di balik ayat al-ihkam dan at-tasyabuh dalam Al-Qur’an

H. Anggapan adanya pertentangan dalam ayat-iiyat Al-Qur’an, beserta jawaban dan contohnya.

I. Al-Qasam (Sumpah): definisi, adat(alat)-nya, dan faedahnya

J. Al-Qashash (Cerita): definisi, tujuan,hikmah di balik pengulangan dan perbedaan panjang pendeknya cerita, serta
penggunaan metode dalam cerita

K. Cerita Isra’iliyaat yang disisipkan di dalam penafsiran Al-Qur’an dan sikap ulama terhadapnya

L. Dlamir (kata ganti): definisi, sumber rujukan, ISIM DZAHIR menempati posisi isim dhamir dan faeadahnya, pengalihan
dhamir dan aedahnya, dhamir fashl terpisah) dan faedahnya.

Klick to share

Informasi tambahan

Jumlah Halaman

139 hal

Penerbit

Pustaka Ar-Rayyan

Penulis

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin