Deskripsi
Banyak kaum muslimin yang hanya mengetahui bahwa istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang cantik hanya Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha, sedangkan yang lain semuanya janda, sudah tua, miskin dan maaf “jelek!”. Hal itu digunakan orang sebagai dalih untuk menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpoligami bukan karena nafsu tetapi semata karena untuk menegakkan dakwah, menjalin silaturahim dengan sahabat, dan atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal itu disebabkan, sangat sedikit sekali di antara kita kaum muslimin yang mempelajari Sirah Nabi, padahal hal itu tidak sepenuhnya benar.
Bahwa Rasulullah menikah karena wahyu dan iman, itu benar.
Bahwa Rasulullah menikah untuk menjalin kekerabatan dengan sahabat itu juga benar.
Bahwa Rasulullah menikah dengan para janda itu pun tidak salah.
Kekeliruan terletak ketika orang-orang menyebut bahwa para istri Rasulullah itu wanita yang -sekali lagi maaf- jelek dan tua. Padahal sejatinya mereka adalah wanita-wanita mulia yang terpilih karena keutamaannya, baik itu secara bathiniyah, keagamaan, maupun secara lahiriah.
Para Ummahatul Mukminin adalah mereka para wanita yang paling beruntung di dunia dan akhirat. Mereka adalah wanita-wanita yang dipilihkan Allah untuk Rasul-Nya sebagaimana disebutkan dalam hadis Abu Said Al-Khudri, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Aku tidak menikah dengan istri-istriku dan aku tidak menikahkan putri-putriku kecuali dengan izin yang dibawa Jibril dari Allah.”
Dikatakan beruntung dunia-akhirat karena para Ummahatul Mukminin ini juga mendapatkan jaminan syurga. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menghendaki aku menikah atau dinikahkan kecuali dengan wanita-wanita penghuni surga.”
Review
Belum ada ulasan.