Deskripsi
Akhlak Tercela
Oleh: Ustadz Nurdin Apud Sarbini, Lc, penerbit Qids
Satu lagi buku menarik yang harus Anda miliki yang bertujuan menjauhkan ananda dari akhlak tercela, sembari menghafal dan memetik faidah darinya, dan meneladani kisah-kisah yang selaras dengan tema.
Hasad (Pelajaran Pertama)
Tahukah Anda apa itu hasad? Yakni merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain. Hal ini sebagaimana tarjih (yang dikuatkan) oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.
Larangan Berlaku Hasad
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mencela perangai orang-orang Yahudi:
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۖ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.” (Surat an-Nisaa’: 54)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah oleh kalian hasad karena ia akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).
Dalam hadits yang lain, beliau bersabda, “Janganlah kalian saling hasad, saling berbuat curang, saling membenci, saling menjauhi, dan janganlah kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim).
Ghibah (Pelajaran Keempat)
Inilah penyakit yang merongrong umat Islam, dan banyak yang tidak sadar bila dirinya terjatuh ke dalamnya. Oleh karena itu, membiasakan anak-anak berghibah semenjak kecil, tentu bahaya sekali. Ghibah adalah menyebutkan kejelekan orang lain di saat ia tidak ada saat pembicaraan, hal ini sebagaimana pendapat yang dipilih oleh Imam an-Nawawi rahimahullah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ »
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim, no. 2589).
Prasangka Buruk (Su’udzhan)
Penyakit lain yang berbahaya adalah berprasangka buruk. Penulis membawakannya pada poin terakhir. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (Surat al-Hujurat : 12)
Kak Nurdin berpesan di akhir pelajaran, “Jika adik-adik tidak tahu, jangan mengira-ngira, apalagi dengan prasangka buruk. Sebagai sesama muslim, kita harus selalu berprasangka baik kepada saudara muslim kita. Jangan sampai kita berpikiran buruk terhadap teman kita.”
Sepakat, kak!
Harga Buku Rp 75.000, Belum Termasuk Ongkos Kirim.
Buku Anak Akhlak Tercela Penerbit QIDS, Buku cetak edisi hardcover, full colour/warna, tebal buku 84 halaman, ukuran buku 24 x 20,5 cm, dan dengan berat 590 gram. Penulis: Nurdin Apud Sarbinin Lc, Penerbit: QIDS