Deskripsi
Orang-orang yang Divonis Masuk Neraka
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (QS. Yusuf: 111)
Dalam buku ini penulis mengumpulkan sejarah 0rang-orang yang divonis masuk neraka oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, merinci kehidupan mereka, dengan membatasi penyebutan nama-nama mereka yang ditegaskan dalam Al-Quran atau lisan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, khususnya mereka yang hidup di masa kenabian Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Terkadang berita mengenai masuknya seseorang ke dalam neraka tidak dengan nash yang jelas dari Al-Quran maupun Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Akan tetapi, perbuatan orang kafir tersebutlah yang menunjukkan secara jelas bahwa ia akan masuk neraka, dikarenakan ia tidak beriman, memusuhi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan dakwahnya, menyikasa para sahabat yang mulia radhiyallahu ‘anhum. Mereka tergolong orang yang hidup di muka bumi sebagai perusak dan pelaku kejahatan. Seperti Sufyan bin Khalid al-Hudzali, Musailamah al-Kadzdzab, ‘Amr bin ath-Thufail dan yang lainnya. Mereka yang divonis masuk neraka karena memiliki pemikiran yang rusak, menentang kebenaran. Mereka tidak memenuhi seruan Islam, tidak menerima panggilan Al-Quran al-Karim. Mereka mengikuti hawa nafsu mereka yang sesat, taklid terhadap keyakinan dan konsep nenek moyang mereka yang batil.
Allah Ta’ala adalah Dzat Yang Maha Penyayang. Allah Ta’ala tidak menginginkan umat manusia dan mengulangi kesalahan yang sama sebagaimana dialami umat terdahulu. Sebaliknya, Allah Ta’ala menghendaki agar manusia mau berserah diri dan patuh layaknya para nabi dan orang-orang shalih terdahulu. Karena itu, Allah Ta’ala sengaja menghadirkan beragam kisah kaum terdahulu termasuk sejarah perjalanan para nabi. Tujuannya, agar umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mau berpikir dan mengambil hikmah. Dengan begitu, kita bisa terselamatkan dan bersama-sama masuk ke dalam surga.
Akhirnya, semua kisah yang tertoreh di dalam Al-Quran dan Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebaik-baik kisah sejarah yang dapat diambil hikmah dan pelajaran. Karena kisah tersebut bersumber dari wahyu Allah Ta’ala dan disampaikan semata-mata agar menjadi pelajaran bagi mereka yang berakal dan mau berpikir
Review
Belum ada ulasan.