Deskripsi
Riyadhus Shalihin Dan Penjelasannya
Oleh: Syaikh Imam an-Nawawi dan Syaikh Faishal Alu Mubarak, Ummul Qura
Riyadhus Shalihin (Taman Orang-Orang Shalih) merupakan buku idola bagi kaum muslimin, banyak faidah yang sepertinya tidak pernah habis digali. Masa kecil sudah belajar Riyadhus Shalihin, masa mudanya apalagi, masa tuanya pun tidak mau ketinggalan, tetap eksis mempelajari kitab berbobot yang satu ini. Jika biasanya buku yang sudah tersebar luas di pasaran hanya diterjemahkan apa adanya (baca: dialihbahasakan sebagaimana redaksi kitabnya tanpa penambahan dan pengurangan). Kini, penerbit Ummul Qura menerbitkannya dengan penjelasan (Syarah) dalam satu buku, tentulah lebih praktis. Karena kitab syarah (syuruh) yang beredar biasanya berjilid-jilid. Telah mendahului di pasaran sebelum apa yang diupayakan oleh Syaikh Faishal, yakni dua ulama ahli di masanya: Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin (Syarah Riyadhus Shalihin) dan Syaikh Salim bin Ied al-Hilali (Bahjatun Nazhirin Syarah Riyadhus Shalihin).
Luruskan Niat
Penulis membawakan hadits ini di awal pembahasannya, dalam rangka mengingatkan para penuntut ilmu untuk meluruskan niatnya. Hadits yang begitu masyhur:
ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Penjelasan
Hadits ini merupakan hadits agung, mulia, dan banyak faidahnya. Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata, “Selayaknya bagi penyusun kitab untuk memulai tulisannya dengan hadits ini guna mengingatkan para penuntut ilmu agar meluruskan niatnya.”
Imam asy-Syafi’i mengomentari, “Hadits ini mencakup 70 bab ilmu.”
Dan al-Imam al-Bukhari menambahkan, “Bab hadits yang menjelaskan bahwa perbuatan tergantung kepada niat dan keikhlasan bagi setiap orang tergantung apa yang telah ia niatkan, maka termasuk dalam baab ini ialah Iman, wudhu, shalat, zakat, haji, puasa, dan beberapa hukum lainnya.”
Review
Belum ada ulasan.